THE SecrEt KnowLedGe

THE SecrEt KnowLedGe

Jumat, 01 Mei 2015

TULISAN

Bila berada disuatu kelompok, entah itu sebuah kelompok belajar atau apapun, pasti kita mempunyai tujuan yang sama satu dengan lainnya, yakni menjadikan kelompok kita sebagai yang terbaik. Biasanya keputusan yang diambil memerlukan perundingan terlebih dulu. Keputusan tidak dapat diambil hanya dengan satu suara saja tetapi dengan persetujuan kelompok.


Keputusan yang penah saya ambil dalam kelangsungan kelompok ?
Biasanya lebih pada ide ide atau terobosan tentang apa yang telah menjadi masalah atau issue dalam kelompok dan segera memutuskan untuk mencari jalan keluarnya. Dalam kelompok belajar, dengan memberi masukan berupa ide ide terhadap topik yang sedang dibahas, setiap individu dalam kelompok pasti mempunyai pemikiran yang berbeda. setelah beberapa masukan atau ide dari masing masing individu kelompok tertampung. Maka tinggal membuat keputusan apa yang pas atau tepat bagi kelangsungan kelompok. Sebagai contoh kecilnya adalah keputusan yang pernah saya ambil dalam kelompok ialah pembagian tugas pada masing masing individu kelompok, pembagian tugas tersebut dipilih sesuai dengan kemampuan yang dimiliki individu yang dipilih. itu merupakan keputusan dari saya, tetapi keputusan itu dibuat dengan persetujuan bersama. Dan saya membebaskan bagi setiap individu dalam kelompok untuk menyuarakan pendapat atau ide bahkan saran ataupun kritikan terhadap kelompok, yang mana itu akan membuat kelompok lebih baik lagi untuk mencapai tujuannya. Dengan itu kelompok mungkin akan lebih rapi atau terstruktur karena mempunyai peranan atau kewajiban dari setiap individu yang berbeda beda. Maka dari itu, kumpulan ide atau pendapat tersebut, kita dapat membuat suatu keputusan untuk kelangsungan sebuah kelompok. Tetapi disini saya tidak berhak untuk memutuskan sendiri. Sekali lagi, dalam sebuah kelompok, keputusan tidak dapat diambil secara pribadi atau satu suara tetapi semua individu yang ada dalam kelompok, seorang ketua pasti juga akan meminta saran kepada anggota kelompoknya mengenai keputusan yang akan dibuat.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


1. Posisi / Kedudukan
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut.
-) Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
-) Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.


2. Masalah

Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
Masalah dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
-) Masalah terstruktur (well structured problems), yaitu masalah yang logis, dikenal dan mudah diidentifikasi.
-) Masalah tidak terstruktur (ill structured problems), yaitu masalah yang masih baru, tidak biasa, dan informasinya tidak lengkap.
Masalah berdasarkat sifat dapat dibagi sebagai berikut :
-) Masalah rutin, yaitu masalah yang sifatnya sudah tetap, selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari.
-) Masalah insidentil, yaitu masalah yang sifatnya tidak tetap, tidak selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari.


3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.


Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
-) Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
-) Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.


4. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.


5. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.


REFERENSI :

http://ibnu-taimiyyah.blogspot.com/2013/07/faktor-faktor-pengambilan-keputusan.html

Jenis-Jenis Keputusan Dalam Organisasi


Jenis-Jenis Keputusan Dalam Organisasi
Keputusan organisasi secara metode

- Metode tradisional
  Pengambilan keputusan dengan metode ini dilakukan secara intuisi dan kebiasaan.

- Metode modern
  Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan matematis dan menggunakan instrumen modern seperti komputer dan perhitungan statistik


Keputusan dikategorikan dengan berapa banyak waktu yang diperlukan oleh wirausahawan untuk membuatnya, bagian organisasi mana yang harus dilibatkan untuk membuat keputusan tersebut, dan fungsi organisasi mana keputusan tersebut difokuskan. Mungkin metode kategorisasi keputusan yang umumnya diterima adalah didasarkan pada bahasa teknologi komputer dan pembagian keputusan menjadi dua tipe dasar; terprogram dan tidak terprogram.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghvwvqZ5dLxZeUGYULROwOyIkYiA8SB9lxU4ySOMME0f5Sy1G2u_oCOb6E5F2qLBGh4OJhakf0iVsxUPO5b_cgu7gDYprAg53dKAZLJ6FS9ZCuhy0EtGbE0NTEruDgQk0_3IZhZ-cTRts/s1600/cara+tradisional+dan+modern+dalam+pengendalian+keputusan+terprogram+dan+tidak+terprogram.JPG
Cara Tradisional dan Modern dalam pengendalian keputusan Terprogram dan Tidak Terprogram


1. Keputusan Terprogram
Menurut Herbert A. Simon, keputusan terprogram adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan organisasi biasanya mengembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya.


2. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang biasanya merupakan keputusan yang dikeluarkan sekali, sifatnya tidak secara rutin dan umumnya tidak tersruktur dibanding keputusan yang terprogram.


Menurut pendapat saya pribadi, jenis-jenis keputusan di dalam organisasi cenderung hanya terfokuskan pada pengambilan keputusan berdasarkan banyaknya waktu (secara rutin & tidak secara rutin). Mengapa? Karena sebuah organisasi, misalkan katering, biasanya hanya mengambil keputusan secara rutin & tidak secara rutin. Untuk secara rutin, misalkan wirausahawan katering mengambil keputusan untuk menyajikan menu apa yang dijual kepada pelanggannya yang selalu berbeda setiap harinya. Untuk secara tidak rutin, misalkan wirausahawan katering harus mengambil sebuah keputusan untuk mengganti menu makanannya jika menu makanan tersebut tidak laku.

Sekian penjelasan tentang jenis-jenis keputusan di dalam organisasi. Kurang & lebihnya saya mohon maaf, diharapkan kritik yang dapat membangun saya di postingan berikutnya. Terima kasih!



referensi: