THE SecrEt KnowLedGe

THE SecrEt KnowLedGe

Jumat, 25 Juli 2014

PENGEMBANGAN BUDAYA LOKAL DI PERGURUAN TINGGI

PENGEMBANGAN BUDAYA LOKAL DI PERGURUAN TINGGI

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Pada dasarnya budaya bersifat kompleks,abstrak,dan luas. Banyak aspek budaya yang turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dalam sudut pandang Antropologi kebudayaan adalah seluruh system gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan belajar. Budaya lokal adalah bagian dari sebuah skema dari tingkatan budaya (hierakis bukan berdasarkan baik dan buruk), dikemukakan oleh antropolog terkemuka di Indonesia yang beretnis Sunda, Judistira K. Garna. Budaya lokal juga merupakan budaya milik penduduk asli yang merupakan warisan budaya. Jadi budaya lokal adalah kebudayaan yang berlaku dan dimiliki tiap daerah atau suku bangsa.

Rumusan Masalah
1.                 Apa itu Budaya lokal ?
2.                 Bagaimana pengembangan budaya lokal di perguruan tinggi ?

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita mengerti apa arti dari budaya lokal dan bagaiman perkembangan budaya lokal di perguruan tinggi.


PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN BUDAYA LOKAL DI PERGURUAN TINGGI
Budaya lokal merupakan unsur pembentuk budaya nasional. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multicultural dalam suku bangsa dan budaya. Sehingga masing-masing daerah memiliki budaya yang khas.

Salah satu strategi belajar mengajar yang baru dan sedang dikembangkan adalah pembelajaran berbasis budaya. Pembelajaran berbasis budaya merupakan penciptaan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Pendekatan ini didasarkan pada pengakuan terhadap budaya sebagai bagian yang fundamental dalam pendidikan, ekspresi, dan komunikasi gagasan, serta perkembangan pengetahuan. Dalam pembelajaran berbasis budaya, budaya diintegrasikan sebagai alat bagi proses belajar untuk memotivasi mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, bekerja secara kooperatif, dan mempersepsikan keterkaitan antara berbagai bidang ilmu. Sebagai suatu strategi belajar, pembelajaran berbasis budaya mendorong terjadinya proses imaginative, metaforik, berpikir kreatif, dan juga sadar budaya. Pembelajaran berbasis budaya menjadikan proses belajar sebagai arena eksplorasi bagi mahasiswa maupun dosen dalam mencapai pemahaman dan mencapai pengertian secara rasional ilmiah dalam bidang ilmu tertentu. Selain itu juga mewujudkan pengembangan keterampilan sampai tercapai keahlian, serta mencari strategi untuk mencapai pemahaman dan mengembangkan keterampilan tersebut.
Pembelajaran berbasis budaya juga menjadikan budaya sebagai arena bagi peserta didik untuk mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk-bentuk dan prinsip-prinsip yang kreatif tentang alam dan kehidupan. Melalui pendekatan ini mahasiswa tidak sekedar meniru dan atau menerima saja informasi yang disampaikan, tetapi sampai menciptakan makna, pemahaman dan arti dari informasi yang diperolehnya.

KESIMPULAN
Tuntutan masyarakat terhadap efisiensi, produktivitas, efektivitas mutu, dan kegunaan hasil dalam penyelenggaraan proses pembelajaran di perguruan tinggi merupakan hal yang menjadi keharusan. Namun dalam pelaksanaan perkuliahan di kelas ternyata dihadapkan pada masalah yang menghambat keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Masalah yang terjadi dan sangat merisaukan dosen adalah rendahnya partisipasi mahasiswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam perkuliahan yang berlangsung selama ini, para mahasiswa cenderung hanya duduk, diam, dan sekedar mendengarkan tanpa memberikan respon yang relevan dengan materi kuliah. Selama perkuliahan berlangsung tidak pernah muncul pertanyaan ataupun gagasan yang berkaitan dengan materi kuliah. Kecenderungan ini menjadi kendala bagi dosen pengajar karena menyebabkan ketercapaian penguasaaan materi kuliah oleh mahasiswa sangat rendah.
Fenomena rendahnya partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan perlu mendapat perhatian, selanjutnya dicari penyebabnya, dan segera diatasi. Upaya peningkatan partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena terkait erat dengan keberhasilan pendidikan di perguruan tinggi.

REFERENSI
staff.uny.ac.id/system/files/..../Pemanfaatan%20Budaya%20Lokal.pdf  - ( 25 juli 2014)


NAMA        :  ALDI SUKMADIKA
NPM           :  10113606

KELAS       :  1KA 07